Jumat, 17 Oktober 2025

ADAB DULU BARU ILMU

 


Adab adalah mahkota yang menghiasi ilmu, membedakan manusia dari makhluk lainnya. Iblis, yang dikenal dengan kecerdasannya, tidak dapat menandingi keagungan adab. Meskipun iblis memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan yang hebat, namun ia gagal dalam satu hal yang paling penting: adab kepada Sang Pencipta.

Dalam perdebatan dengan para malaikat, iblis menunjukkan kecerdasannya, namun kesombongan dan kekufurannya membuatnya terpuruk ke dalam jurang kehinaan. Sementara itu, manusia yang lemah namun beradab, dapat mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah.

Adab adalah tentang bagaimana kita berinteraksi dengan sesama, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta. Adab adalah tentang bagaimana kita menghormati, menghargai, dan menyayangi. Adab adalah tentang bagaimana kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih bijak, dan lebih mulia.



Dalam sebuah kata, adab adalah kunci untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan sejati."

Kamis, 16 Oktober 2025

Membangun Karakter

 

Membangun karakter anak usia dini (AUD) melalui metode cerita adalah pendekatan yang efektif dan menyenangkan. 

Oleh karena itu PAUD Terpadu Al ma'ruf mendatangkan pendongeng atau pencerita ulung tingkat nasional yaitu Kak Bimo. 

Ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari metode Kak Bimo dalam menyampaikan ceritanya. Diantaranya yaitu :

1. Kemampuan berbicara yang baik

2. Kemampuan mengatur intonasi dan ekspresi

3. Kemampuan berimprovisasi 

4. Kemampuan membangun koneksi dengan pendengar 

5. Pengetahuan yang luas

6. Kreativ

7. Sabar dan percaya diri

8.Totalitas 

 Tak terasa kita sudah berada di penghujung bulan Safar. Di akhir bulan Safar terdapat sebuah tradisi yang berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain. Pada umumnya, tradisi ini disebut dengan istilah Rebo Wekasan, Rebo Kasan, Rebo Pungkasan, Rabu Wekasan, atau istilah lain yang merujuk pada maksud yang sama yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar.   Pada Rebo Wekasan umumnya dilakukan oleh muslim Indonesia dengan melaksanakan shalat sunnah, berdoa dengan doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturahim, dan berbuat baik kepada sesama. Semua ini dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan ujian.   Asal-usul tradisi ini bermula dari anjuran Syekh Ahmad bin Umar Ad-Dairabi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik al-Majid al-Muallaf li Naf'il 'Abid wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid (biasa disebut Mujarrabat ad-Dairabi). Dalam kitab ini disebutkan bahwa ada sekitar 300 ribu bala' dan bencana akan diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar, sebagaimana keterangan berikut: Baca Juga 3 Amalan yang Disarankan Menyambut Rebo Wekasan   (فَائِدَةٌ) ذَكَرَ بَعْضُ الْعَارِفِينَ مِنْ أَهْلِ الْكَشْفِ وَالتَّمْكِينِ أَنَّهُ يَنْزِلُ فِي كُلِّ سَنَةٍ ثَلَاثُمِائَةٍ وَعِشْرُونَ أَلْفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ، وَكُلُّ ذَلِكَ فِي يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيرِ مِنْ شَهْرِ صَفَرٍ، فَيَكُونُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبَ أَيَّامِ السَّنَةِ كُلِّهَا.   Artinya: “(Faedah), ‘Sebagian orang arif dari kalangan ahli kasyf (penyingkapan) dan tamkin (keteguhan rohani) menyebutkan bahwa setiap tahun turun 320 ribu bencana, dan semuanya turun pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Maka hari itu menjadi hari yang paling berat di sepanjang tahun". (ad-Dairabi, Mujarrabat ad-Dairabi, [Beirut: Maktabah Tsaqafiyyah, tt.] h. 79).   Maka dari itu, Imam ad-Dairabi menganjurkan kepada umat Islam yang bertemu dengan hari Rabu ini, untuk melaksanakan shalat sunnah empat rakaat dengan tujuan meminta perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam bala', bencana, dan musibah, sebagaimana keterangan berikut: Baca Juga Amalan Rebo Wekasan menurut Ning Sheila Lirboyo   فَمَنْ صَلَّى فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ سُورَةَ: {إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ} سَبْعَ عَشْرَةَ مَرَّةً، وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} خَمْسَ مَرَّاتٍ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً، وَيَدْعُو مَرَّةً بَعْدَ السَّلَامِ بِهَذَا الدُّعَاءِ: حَفِظَهُ اللهُ بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيعِ الْبَلَايَا الَّتِي تَنْزِلُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَلَمْ يَحُمْ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلَايَا إِلَى تَمَامِ السَّنَةِ.   Artinya: "Barang siapa yang pada hari itu melaksanakan shalat empat rakaat, yang dalam setiap rakaatnya setelah al-Fatihah membaca surat al-Kautsar sebanyak 17 kali, surat al-Ikhlas sebanyak 5 kali, surat al-Mu‘awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas) masing-masing sekali, lalu berdoa sekali setelah salam dengan doa berikut, maka Allah akan menjaganya dengan karunia-Nya dari segala bencana yang turun pada hari itu, serta tidak akan mendekatinya satu pun bencana dari bencana-bencana tersebut sampai akhir tahun". (ad-Dairabi, Mujarrabat ad-Dairabi, [Beirut: Maktabah Tsaqafiyyah, tt.] halaman. 79).   Doa yang dimaksud dalam keterangan di atas ialah sebagai berikut:   بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Baca Juga Shalat Sunah Rebo Wekasan Haram? اللَّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوَى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالِ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجْمِلُ، يَا مُتَفَضِّلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. اللَّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ وَبَنِيهَا، اكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيهِ، يَا كَافِي الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، ﴿فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.   (Bismillahirrahmanirrahim)  Artinya: "(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) Ya Allah, wahai Yang Maha Kuat, wahai Yang Maha Dahsyat dalam melakukan pembalasan, wahai Yang Maha Perkasa, wahai Dzat yang seluruh makhluk tunduk kepada kemuliaan-Mu, lindungilah aku dari kejahatan seluruh makhluk-Mu. Wahai Pemberi kebaikan, wahai Pemberi keindqahan, wahai Yang Maha Pemurah, wahai Yang Maha Pemberi nikmat, wahai Yang Maha Pemulia, wahai Dzat yang tiada Tuhan selain Engkau, kasihanilah aku dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.   Ya Allah, dengan rahasia al-Hasan dan saudaranya, kakeknya dan ayahnya, ibunya dan anak-anaknya, lindungilah aku dari kejahatan hari ini dan apa yang turun padanya. Wahai Yang Mencukupi segala urusan penting, wahai Yang Menolak segala bencana, “Maka Allah akan melindungimu dari mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan sebaik-baik pelindung. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya."   Tata Cara dan Niat Shalat Rebo Wekasan Akan tetapi yang perlu digarisbawahi dan menjadi perhatian adalah tata cara atau niat dalam pelaksanaan shalat Rebo Wekasan ini. Karena pada ada dasarnya, tidak ada nash sharih yang menjelaskan anjuran shalat Rebo Wekasan.   Oleh karenanya, bila shalat Rebo Wekasan diniati secara khusus, misalkan “aku niat shalat Safar”, “aku niat shalat Rebo Wekasan”, maka tidak sah dan haram untuk dilaksanakan.   Begitu pula para ulama mengharamkan shalat Raghaib di awal Jumat bulan Rajab, shalat nisfu Sya’ban, shalat Asyura’ dan shalat kafarat di akhir bulan Ramadhan, sebab shalat-shalat tersebut tidak memiliki dasar hadits yang kuat.   Meski demikian, ada ulama yang memperbolehkan pelaksanaan shalat sunnah pada hari Rabu terakhir bulan Safar ini, dengan catatan diniatkan sebagai shalat sunnah mutlak. Sebagaimana pendapat Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam kitab Kanzun Naja was Surur berikut ini:   قُلتُ: وَمِثْلُهُ صَلَاةُ صَفَرٍ، فَمَنْ أَرَادَ الصَّلَاةَ فِي وَقْتِ هَذِهِ الْأَوْقَاتِ فَلْيَنْوِ النَّفْلَ الْمُطْلَقَ فُرَادَى، مِنْ غَيْرِ عَدَدٍ مُعَيَّنٍ، وَهُوَ مَا لَا يَتَقَيَّدُ بِوَقْتٍ، وَلَا سَبَبٍ، وَلَا حَصْرَ لَهُ. اِنْتَهَى.   Artinya: "Aku berpendapat, termasuk yang diharamkan adalah shalat Safar (Rebo Wekasan), maka barang siapa menghendaki shalat di waktu-waktu terlarang tersebut, maka hendaknya diniati shalat sunnah mutlak dengan sendirian (bukan berjamaah) tanpa bilangan rakaat tertentu. Shalat sunnah mutlak adalah shalat yang tidak dibatasi dengan waktu dan sebab tertentu dan tidak ada batas rakaatnya". (Syekh Abdul Hamid Muhammad Ali, Kanzun Naja was Surur fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur, [Beirut, Darul Hawi: 2009 M/1430 H], halaman 90).   Dari keterangan tersebut, disimpulkan bahwa solusi untuk membolehkan shalat-shalat yang ditegaskan haram dalam nashnya para fuqaha’ adalah dengan cara meniatkan shalat-shalat tersebut dengan niat shalat sunnah mutlak.   Demikian penjelasan singkat terkait sejarah dan amaliyah yang bisa dilakukan umat Islam ketika hari Rabu terakhir bulan Safar atau Rebo Wekasan. Perbedaan pendapat ulama sebagaimana di atas merupakan rahmat bagi umat, sehingga dapat membuka ruang seluas-luasnya bagi mereka untuk menjalankan ritual agama tanpa keluar dari batas syariat. Wallahu a'lam.


Sumber: https://jatim.nu.or.id/keislaman/sejarah-singkat-dan-amaliyah-yang-disarankan-saat-rebo-wekasan-tHqA8


___

PENGETAHUAN TANPA KARAKTER (Part 2)

 Dampak Banyak Pengetahuan Tanpa Karakter bagi AUD

Banyak pengetahuan tanpa karakter yang baik dapat memiliki dampak negatif pada Anak Usia Dini (AUD), antara lain:


1. Pengaruh Negatif pada Perkembangan Sosial dan Emosional

AUD yang terpapar pada pengetahuan tanpa karakter yang baik mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang sehat.


2. Kurangnya Empati dan Keterampilan Berinteraksi

AUD mungkin menjadi kurang empati dan memiliki kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-teman dan orang dewasa.


3. Pengaruh pada Pembentukan Karakter

AUD yang terpapar pada pengetahuan tanpa karakter yang baik mungkin menginternalisasi nilai-nilai yang tidak positif, sehingga mempengaruhi pembentukan karakter mereka.


4. Kesulitan dalam Mengembangkan Keterampilan Hidup

AUD mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti kerja sama, komunikasi efektif, dan penyelesaian konflik.


5. Dampak Jangka Panjang pada Perkembangan

Dampak negatif dari banyak pengetahuan tanpa karakter yang baik dapat berlangsung jangka panjang dan mempengaruhi perkembangan AUD secara keseluruhan.


Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa AUD terpapar pada pengetahuan yang diimbangi dengan karakter yang baik, sehingga mereka dapat berkembang secara holistik dan positif.

Jumat, 25 Juli 2025

 KARAKTER (Part 1)

Karakter, Pengetahuan dan Keterampilan..


Mengapa Pendidikan Karakter Didahulukan?

Pendidikan Anak Usia Dini (AUD) yang menekankan pendidikan karakter sebagai prioritas utama memiliki beberapa alasan kuat:

1. Pembentukan Kebiasaan dan Sikap

Pada usia dini, anak-anak sedang membentuk kebiasaan dan sikap yang akan mempengaruhi perkembangan mereka di masa depan. Pendidikan karakter membantu membangun fondasi yang kuat untuk perilaku positif dimasa depan.


2. Pengembangan Sosial dan Emosional

AUD adalah periode kritis untuk pengembangan sosial dan emosional. Pendidikan karakter membantu anak-anak belajar tentang simpati, empati, kerja sama, dan pengelolaan emosi, yang sangat penting untuk hubungan interpersonal yang sehat dan dinamis di zaman yang mobilitas kehidupan sangat tinggi.


3. Landasan untuk Pembelajaran Selanjutnya

Karakter yang baik membantu anak-anak menjadi lebih siap untuk belajar dan berkembang. Dengan memiliki karakter yang kuat, anak-anak lebih mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang pembelajaran.Untuk menyambut masa yang sangat membutuhkan karakter yang kuat.

4. Mempersiapkan diri untuk Kehidupan Sosial

Pendidikan karakter membantu anak-anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai sosial yang penting, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan menghargai orang lain. Ini mempersiapkan mereka untuk berinteraksi dengan masyarakat secara positif.

5. Mengembangkan Keterampilan Hidup

Pendidikan karakter tidak hanya tentang nilai-nilai, tetapi juga tentang keterampilan hidup seperti komunikasi efektif, penyelesaian konflik, keloyalan dan kerja sama tim. Ini sangat penting untuk kesuksesan di masa depan.


Dengan menekankan pendidikan karakter terlebih dahulu, AUD dapat membentuk fondasi yang kokoh untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan selanjutnya. Apakah Anda ingin saya menjelaskan lebih lanjut tentang pendidikan karakter di AUD atau ada pertanyaan lain?


Sabtu, 15 Februari 2025


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ ini

Hari Kamis 13 Feb 2025 bertepatan dengan 15 Sya'ban 1446 H

Rosulullah SAW bersabda tentang malam Nishfu Sya’ban:

يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رواه إبن حبّان والطّبراني والبيهقي)

Artinya: _“Allah merahmati para hambanya di malam Nishfu Sya'ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi.

(HR. Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).

Makna Nisfu Sya'ban bagi Pendidik PAUD dan Orangtua: Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Membangun Karakter Anak

Nisfu Sya'ban adalah hari ke-15 bulan Sya'ban dalam kalender Islam. Hari ini memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam, termasuk pendidik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan orangtua yang mempunyai anak usia dini. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna Nisfu Sya'ban bagi pendidik PAUD dan orangtua, serta bagaimana kita dapat memanfaatkan hari ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun karakter anak.

*Makna Nisfu Sya'ban*

Nisfu Sya'ban adalah hari yang dianggap sebagai hari pertengahan bulan Sya'ban. Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amal-amal kebaikan, seperti berpuasa, berdzikir, dan berdoa. Hari ini juga dianggap sebagai hari untuk memohon ampun dan meminta kebijaksanaan dari Allah SWT.

*Makna Nisfu Sya'ban bagi Pendidik*

Bagi pendidik PAUD, Nisfu Sya'ban memiliki makna yang sangat penting. Berikut beberapa makna Nisfu Sya'ban bagi pendidik PAUD:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Nisfu Sya'ban adalah hari untuk memohon kebijaksanaan dan meminta ampun dari Allah SWT. Bagi pendidik PAUD, hari ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memohon kebijaksanaan dalam mengajar anak-anak.

2. Membangun Karakter Anak: Nisfu Sya'ban adalah hari untuk membangun karakter dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Bagi pendidik PAUD, hari ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangun karakter anak-anak dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Makna Nisfu Sya'ban bagi Orangtua

Bagi orangtua yang mempunyai anak usia dini, Nisfu Sya'ban juga memiliki makna yang sangat penting. Berikut beberapa makna Nisfu Sya'ban bagi orangtua:


1. Membangun Karakter Anak: Nisfu Sya'ban adalah hari untuk membangun karakter dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Bagi orangtua, hari ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk membangun karakter anak-anak dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.

2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Rumah_: Nisfu Sya'ban adalah hari untuk memohon kebijaksanaan dan meminta ampun dari Allah SWT. Bagi orangtua, hari ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di rumah dan memohon kebijaksanaan dalam mengajar anak-anak.

Cara Memanfaatkan Nisfu Sya'ban bagi Pendidik PAUD dan Orangtua

Berikut beberapa cara memanfaatkan Nisfu Sya'ban bagi pendidik PAUD dan orangtua:

1. Mengadakan Kegiatan Pendidikan: Mengadakan kegiatan pendidikan pada hari Nisfu Sya'ban dapat membantu pendidik PAUD dan orangtua untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun karakter anak-anak.

2. Mengajarkan Anak-Anak tentang Nisfu Sya'ban: Mengajarkan anak-anak tentang Nisfu Sya'ban dapat membantu mereka memahami makna hari ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan.

3. Mengadakan Kegiatan Berdzikir: Mengadakan kegiatan berdzikir pada hari Nisfu Sya'ban dapat membantu pendidik PAUD dan orangtua untuk meningkatkan kualitas diri dan memohon ampun atas kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan.

Kesimpulan

Nisfu Sya'ban adalah hari yang memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam, termasuk pendidik PAUD dan orangtua yang mempunyai anak usia dini. Bagi pendidik PAUD

Selasa, 28 Januari 2025

Makna Isro' Mi'roj bagi AUD


سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra': 1)

Berikut adalah makna Isra' Mi'raj bagi anak PAUD:


Makna Spiritual

1. *Kekuasaan Allah SWT*: Isra' Mi'raj mengingatkan anak-anak tentang kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

2. *Pentingnya Shalat*: Isra' Mi'raj mengajarkan anak-anak tentang pentingnya shalat dan ibadah lainnya.




3. *Hubungan dengan Allah SWT*: Isra' Mi'raj membantu anak-anak memahami hubungan mereka dengan Allah SWT.

Makna Moral

1. *Kesabaran dan Ketabahan*: Isra' Mi'raj mengajarkan anak-anak tentang kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan.

2. *Ketaatan dan Kepatuhan*: Isra' Mi'raj mengajarkan anak-anak tentang ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT dan orang tua.

3. *Empati dan Peduli*: Isra' Mi'raj membantu anak-anak memahami pentingnya empati dan peduli terhadap orang lain.

Makna Pendidikan

1. *Pengembangan Karakter*: Isra' Mi'raj dapat membantu mengembangkan karakter anak-anak, seperti kesabaran, ketaatan, dan empati.

2. *Pengembangan Spiritual*: Isra' Mi'raj dapat membantu mengembangkan spiritualitas anak-anak, seperti memahami kekuasaan Allah SWT dan pentingnya shalat.




3. *Pengembangan Sosial*: Isra' Mi'raj dapat membantu mengembangkan kemampuan sosial anak-anak, seperti berempati dan peduli terhadap orang lain.

Dengan memahami makna Isra' Mi'raj, anak-anak PAUD dapat mengembangkan karakter, spiritualitas, dan kemampuan sosial yang baik.