Senin, 22 Juni 2020

PENTINGNYA BAHASA IBU BAGI AUD

PAUD AL-MAHRUS

PENTINGNYA BAHASA IBU BAGI AUD DISAAT HARUS BELAJAR DI RUMAHAJA

Dimasa pandemi C-19 dimana anak-anak diharuskan untuk bela jar dirumahaja bersama orangtua, disini peran bahasa ibu akan sangat nampak apalagi bagi para orang tua yang terbiasa berkomu nikasi menggunakakan bahasa daerah. Mereka akan merasa lebih mudah dalam menjelaskan materi pembelajaran kepada anak-anak nya dengan menggunakan bahasa daerah mereka karena merupa kan bahasa ibu yang dipelajari sejak dini.


Banyak psikolog dan guru sepakat bahwa anak akan bisa belajar  dan memiliki pengetahuan lebih ketika dia diajarkan bahasa ibu. Dalam bahasa daerah, pelajaran yang sulit bisa dijelaskan dengan perumpamaan dan penjelasan sesederhana mungkin sehingga anak bisa memahaminya tanpa mengalami banyak kesulitan.


Mengajari anak berbahasa daerah juga akan membantu tumbuh kem bang intelektualitasnya menjadi le bih baik, membantu tumbuh kem bang sosial emosional anak, mem perkaya kosakata dan wawasan ba hasa anak. 
Dia akan tahu seluk beluk daerah nya, tahu musik atau nyanyian daerah yang dapat membantu tum buh kembang emosionalnya. Anak juga akan jadi lebih menghargai dan mencintai warisan budaya daerah asal orangtuanya.

Manfaat lain dari mengajari anak bahasa ibu dari daerah asal orang tuanya, juga memudahkan anak bergaul dengan anggota keluarga yang lebih tua. Misalnya dengan kakek dan neneknya. Tentu saja nenek dan kakeknya akan sangat senang jika sang cucu bisa berko munikasi dengan dirinya menggu nakan bahasa daerah asli dia bera sal dan bisa menyanyikan lagu-la gu daerah yang dinyanyikan sang nenek atau kakek di masa kecil.


Kita menyadari pentingnya menga jari anak bahasa daerah.  Agar me reka juga merasa bangga terhadap asal usulnya.

Dan ternyata memahami bahasa daerah juga dibutuhkan oleh guru di sekolah khususnya di PAUD disa at anak-anak sulit memahami pen jelasan guru dengan bahasa Nasio nal kita,khususnya dimasa pande mi yang menggunakan metode daring dengan VC,  maka ketika dijelaskan dengan bahasa ibu mereka langsung tanggap khususnya bagi AUD yang dirumahnya biasa berkomunikasi dengan bahasa ibu. 





Cintailah bahasa ibu niscaya akan menambah rasa cinta kita pada keluarga. 

Semoga bermanfaat,  Amin
Jember,Juni 2020

Sabtu, 20 Juni 2020

PAUD AL-MAHRUS KEGIATAN AKHIR TAHUN DIMASA C-19 TAHUN 2020




Spot selfi PAUD TERPADU AL-MAHRUS

Kegiatan akhir tahun di masa 
Pandemi C-19 2020

Kegiatan akhir tahun kali ini ber beda dengan kegiatan tahun-tahun sebelumnya. 
Dengan situasi dan kondisi saat ini yang mengharuskan kita untuk me ngikuti protokol kesehatan Covid-19 :
Jaga jarak, cuci tangan, pakai mas ker dan tidak berjabat tangan, maka pelaksanaan pembagian sertifikat kelompok B sebagai tanda ketuntasan pembelajaran di PAUD TERPADU AL-MAHRUS dilak sanakan secara sederhana dan itupun dilakukan secara bergan tian dimana setiap gelombangnya terdiri dari 10 anak dengan durasi waktu 120 menit. 


Cuci tangan sebelum masuk area 
PAUD

Cek suhu tubuh sebelum masuk area lembaga PAUD


Walaupun terdapat keluhan ke ke cewaan dari wali murid karena dilaksanakan sangat sederhana, mereka membandingkannya de ngan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya kita menutup ke giatan akhir tahun dengan melak sanakan gebyar pentas kreasi seni yang diikuti oleh keluarga besar AL-MAHRUS dan masyarakat umum, tapi tahun ini demi me ngutamakan kesehatan dan kese lamatan hal itu tidak dilakukan lagi. 


Sebagai gantinya lembaga ber inovasi dengan membuat spot selfi agar anak-anak dan orang tuanya tetap bisa merayakan akhir tahun pembelajarannya di PAUD AL-MAHRUS dengan cara berfoto di spot selfi itupun dengan berfoto sendirian atau dengan orang tuanya. 




Begitu pula dengan pembagian raport untuk usia 4-5 (kelompok A)  dan usia 4 kebawah (kelompok bermain) yang dilaksanakan per hari setiap kelompok usia serta dibagi 10 orang disetiap kelompok kedatangannya. 

Rabu,  17 juni 2020

Kamis, 18 juni 2020

Jum'at, 19 juni 2020

Dengan ketentuan setiap orang yang masuk ke lingkungan PAUD AL-MAHRUS harus cuci tangan ter lebih dulu, memakai masker, cek suhu, tidak berjabat tangan serta jaga jarak pada setiap aktifitas nya.  

Namun semua ini tidak men gurangi semangat kekeluargaan yang selama ini telah terjalin begitu kuat antara lembaga dan keluarga wali murid. 

Semoga keadaan ini akan segera pulih kembali dari new normal menuju normal sehingga dunia pendidikan khususnya PAUD akan kembali seperti sebelum adanya pandemi. Amin ya Robbala alamin.

Selasa, 09 Juni 2020

KETIKA SISWA PAUD TERPADU AL-MAHRUS DI RUMAHAJA

PAUD AL-MAHRUS BELAJAR DAN BERMAIN DI RUMAHAJA


Wabah tahun ini telah merubah sebagian sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Kalau situasi dan kondisi seperti ini terus berlanjut, maka dapat dipastikan dampaknya terhadap lembaga pendidikan khususnya akan semakin meningkat. Yang paling merasakan keadaan ini adalah peserta didik di instansi  pendidikan, seperti sekolah disemua tingkatan lembaga khususnya di PAUD. Kebijakan meliburkan kegiatan belajar di semua tingkatan pendidikan mengubah  jadwal wajah dunia pendidikan. Beberapa pihak mengantisipasinya dengan kegiatan belajar secara daring atau online. Begitu pula di PAUD Terpadu Al-Mahrus.


Pendampingan pembelajaran yang dilakukan di rumah menuntut orang tua terutama ibu untuk memaksimalkan perannya dalam menerapkan berbagai jenis dan model pola asuh yang paling tepat untuk mendampingi putra-putrinya di rumah terutama jika mereka masih berusia PAUD, karena pada usia ini anak masih bersifat unik dan egosentris, ingin menang sendiri, anak bersifat aktif dan energik. Namun yang harus kita sadari bahwa masa ini merupakan masa golden age yaitu usia yang paling potensial untuk mengekplorasi perkembangannya. 


Oleh karenanya orang tua selayaknya betul -betul mengenali karakter putra-putri mereka, sehingga pendampingan proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan di rumah benar-benar tepat sasaran, artinya proses pendidikan dan  pembelajaran yang dilakukan berlangsung  sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak.

Di masyarakat luas tidak jarang ditemukan orang tua dalam melakukan pendampingan pola asuh pada putra-putrinya masih dilakukan dengan cara keras, membentak, memaksa dan bahkan jika anaknya tidak mau menuruti kemauan orang tuanya dalam hal belajar  hingga anaknya menangis. Jika tekanan-tekanan yang demikian ini setiap hari dilakukan orang tua walaupun tujuannya baik yakni supaya anaknya pintar dan melaksanakan tugas dari guru tapi dengan pendekatan yang kurang tepat, maka setiap hari anak akan selalu berada dalam suasana yg kurang kondusif.  

Pembelajaran on line di lembaga PAUD kami, dilakukan melalui WA grup, di setiap harinya kami share RPPHnya, sehingga orang tua mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses KBM, setiap harinya guru memberi  motivasi kepada orang tua agar mendanpingi anaknya. 
Pada kenyataannya ada beberapa tantangan dalam pelasanaan KBM secara on line diantaranya :
- Anak kurang bersemangat belajar di rumah
- Orang tua bekerja tidak bisa melaporkan kegiatan sesuai jadwal
- Orang tua merasa kesulitan dengan kegiatan pembelajaran on line
- Koneksi internet yang tidak stabil
- Orangtua tidak punya paket data
- Orang tua tidak punya hp androit

Setiap hari pendidik memantau KBM lewat wa group kelas. 
Hal ini dilakukan oleh pendidik demi memastikan pembelajaran tetap berjalan dan siswa mendapatkan ilmu sesuai kurikulum yang telah disusun.
Kepala Sekolah juga harus berinovasi dalam menjalankan fungsi supervisi atau pembinaan kepada Guru untuk memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar telah dilakukan oleh guru dan peserta didik, meskipun menggunakan metode daring.
 



Di lembaga PAUD Terpadu Al-Mahrus dilakukan melalui WA grup,  setiap harinya wali murid mengirim foto/video  sebagai  laporan hasil kegiatan belsjar anak setiap harinya, kami memberikan apresiasi kepada anak-anak dan orang tua yang telah melakukan kegiatan setiap harinya dan selalu mengajak anak serta orang tua yang belum bisa melaksanakan kegiatan belajar online. 



Setiap hari kami memberi semangat untuk anak-anak belajar dan bermain bersama orangtua, kami juga menambahkan kegiatan-kegiatan yang  bersifat pembiasaan misalnya; mandi sendiri, gosok gigi, membatu membersihkan rumah dan lain-lain. Dan kegiatan pengembangan kreativitas tetap kami berikan dengan pendampingan orang tua tentunya.