Sabtu, 15 Mei 2021

DELEMA SILATURRAHIM DI MASA PANDEMI

Dua kali sudah Idul Fitri dirayakan oleh  umat Islam di tengah situasi wabah pandemi Covid-19.

"Delema Silaturrahim dimasa Pandemi"

Hari Raya Idul Fitri menjadi perayaan besar bagi seluruh umat muslim di dunia.

Hari Raya Idul Fitri 1442H/2021 M kurang lengkap rasanya bila kita tidak menyematkan ucapan-ucap an kepada orang terdekat. Yang intinya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.

Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, kita bisa mengirim ucapan-ucapan itu lewat media sosial khususnya untuk keluarga dan handai taulan yang jauh. Misal dengan ucapan :

مع كل الحب، البركات، والسلام في هذا اليوم المجيد. عيد فطر سعيد

Momen Idul Fitri atau Lebaran juga dimanfaatkan untuk bersilaturrahim, saling memaaf kan dan berkumpul dengan keluarga. Karena kita meyakini besarnya hikmah dari Silatur rahim. 

Nabi   صلي الله عليه bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِيْ رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِيْ أَثْرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umur nya, maka hendaklah ia menyam bung silaturrahim.” 

لَيْسَ الوَاصِلُ بِالمُكَافِئ، وَلكِنَّ الوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

Idulfitri itu selalu ada di bulan Syawal. Syawal itu artinya meningkat. Meningkat keimanan dan ketakwaannya.  

Jadi idulfitri adalah momentum untuk pembuktian bahwa selama sebulan di bulan Ramadan ini umat Islam telah berhasil ditempa dengan baik, salah satunya  dibuk tikan dengan meningkatkan kepe duliannya kepada sesama. Misal nya berbagi dengan orang yang membutuhkan baik dengan Zakat nya baik Zakat mal maupun zakat fitrah dan shodaqohnya.

Kepedulian itu juga dengan sikap misalnya seperti memakai masker ketika berada diantara orang asing. Dan situasi pandemi ini mengharuskan kita semua untuk membatasi diri. Membatasi mobi litas, membatasi pertemuan. 

Syawal tahun ini menjadi momen tum bahwa kita peduli dengan sesama, dengan menjaga diri kita, menjaga keluarga kita, menjaga lingkungan kita agar tidak terpa par covid-19. 

Jadi kita harus berusaha keras melatih dan menahan diri. Walau pun kenyataannya dima syarakat agak sulit untuk mem praktekkan protokol kesehatan C-19 secara penuh karena memang bagi seba gian besar dari kita bersilatur rahim secara langsung serasa lebih afdal dibandingkan dengan cara virtual (baca: Sila turrahim birruhi wal jasadi) dan lebih mantab. 

Akan tetapi, di tengah pandemi virus corona yang melanda dunia, memaksa semua orang untuk tetap di rumah (khususnya untuk idul fitri 1441) meminimalisir pertemuan dan mobilitas, sehing ga tidak bisa merayakan Lebaran seperti dalam kondisi normal, akan tetapi tahun ini keadaan sudah tidak terlalu mencekam seperti tahun yang lalu walau rasa waswas itu tetap ada namun kita sudah mulai bersahabat dengan situasi ini dengan tetap memper hatikan protokol kesehatan meski pun tidak seketat dulu lagi. 

Sebenarnya secara tidak langsung wabah corona ini mengingatkan kita sebagai orang Islam bahwa kita telah diajarkan untuk selalu menjaga kebersihan, seperti sun nah sebelum wudlu' kita dianjur kan untuk membasuh tangan dengan cara menyela-menyelati diantara jari-jari, menja ga jarak dengan orang asing (dalam Islam ajnabiy anjnabiyah ) menutup  aurat.

Ternyata ramadan sebulan nam paknya masih kurang untuk me nempa diri kita. Karena agama Islam ini memerintahkan untuk ketaatan bukan hanya kepada Allah, bukan hanya kepada Nabi, bukan hanya kepada penerus Nabi atau para ulama. Tetapi juga ketaatan kepada ulil amri ketaatan kepada para pemimpin, kepada pemerintah (umara') 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوااللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِيالْأَمْرِ مِنْكُمْ

"Hai orang-orang yang beriman taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kalian kepada rasul dan ulil amri kalian.”( Al-Anfal: 46:)

Bahkan untuk mengurangi resiko klaster baru corona pemerintah mengeluarkan aturan larangan mudik. 

Disinilah delema Silaturrahim mulai terjadi, antara silaturrahim secara langsung atau atau cukup dengan cara virtual. Khususnya bagi orang-orang yang harus mele wati daerah penyekatan. 

Namun ikhtiar secara totalitas diranah kemanusiaan sangatlah dibutuhkan dan berupaya secara khusu' diarea Keilahian wajib dilakukan. 

Kemudian lakukanlah sesuatu itu tanpa syarat untuk mendapatkan kehidupan yang sarat dengan kebaikan.

 والله اعلم بالصواب





5 komentar:

Rohimah Ra mengatakan...

Semoga silaturrahmi akan tetap bisa terjalin. Amin

Rohimah Ra mengatakan...

Semoga setiap ikhtiar yang tanpa syarat akan tetap istiqomah.Amin

Rohimah Ra mengatakan...

Semoga silaturrahmi akan tetap bisa terjalin. Amin

Unknown mengatakan...

Aamiin...🤲

Unknown mengatakan...

Aamin ya rabbal alamiin